Notification

×

Iklan Lptopt

Iklan Hp

Presiden

Tag Terpopuler

Sisca Yuliasary, S.Pd. Kepsek SMP N 4 Merangin Bantah Tuduhan Pungli dan Berbisnis Seragam Sekolah

Jumat, 01 Agustus 2025 | 12:40:00 AM WIB Last Updated 2025-08-01T07:59:57Z
    Bagikan Berita ini


DETIK TV SUMSEL | Menjelang masuk ajaran baru tahun ajaran 2025/2026 sempat viral salah satu orang tua siswa SMPN 4 Merangin keluhkan biaya seragam Rp1,6 Juta (1/7/25). 

Salah satu wali murid keluhkan biaya tersebut memberatkan, seakan akan ada kesan pihak sekolah SMP N 4 Merangin melakukan pemaksaan karena semua orang tua diarahkan ke penjahit yang ditunjuk pihak sekolah.

Saat di konfirmasi Sisca Yuliasary, S.Pd. Kepsek 
SMP N 4 mengatakan di SMP N 4 Merangin tidak pernah melakukan Pungli maupun Berbisnis Seragam sekolah 

"Sekolah kami tidak pernah melakukan Pungli maupun berbisnis Seragam sekolah, " Ujarnya. 

Dikatakan Sisca bahwa berita itu tidak benar, karena selama SMPMB sekolah tidak pernah melakukan pungutan apapun, apalagi sampai ada pemaksaan terkait penerimaan siswa baru.

Sisca menerangkan Mengenai pakaian siswa baru sekolah menyerahkan sepenuhnya pilihan ke orang tua masing masing, dan pihak sekolah tidak pernah menerima pembayaran apa pun, jadi kalau ada berita harus bayar dengan jumlah sekian sangat tidak benar adanya. 

"selama SMPMB sekolah tidak pernah melakukan pungutan apapun, pakaian siswa baru sekolah menyerahkan sepenuhnya pilihan ke orang tua siswa masing masing, dan pihak sekolah tidak pernah menerima pembayaran apa pun,  kalau ada berita harus bayar dengan jumlah sekian tidak benar adanya."Tegasnya.

Sementata itu Yuniza,S.T Ketua Komite SMP N 4 Merangin meluruskan berita miring yang beredar terkait kasus seragam sekolah, bahwa pihak sekolah tidak ada memaksa dan pihak orang tua murid sendiri melalui Komite sudah menyetujui jika seragam sekolah di jahit direkomendasikan pihak komite. 

"Contohnya Bu Irma orang tua murid banyak yang menyetujui dan menelpon langsung ke pihak Komite. Mereka tidak ingin seragam para siswa tidak beraturan karna beda tempat jahit, kerena sering selisih warna, saat nempah sendiri, " Paparnya. 

Tidak sampai di situ kata Yuniza, ada juga contohnya pak Wisnu orang tua murid, juga setuju jika persoalan seragam di serahkan kepada komite dengan alasan mereka repot kalau jahit sendiri dan menyerahkan  kepada Komite. 

Begitu pun dengan ibu Yolendri juga menyerahkan semua kepada komite, dan banyak orang tua murid  lainya baik petani, pegawai kesehatan,pedagang, bahkan kakek yang dulunya sekolah disini juga sangat mendukung kebijakan ini, "kata Yuniza

Tidak sampai disitu awak juga menemui beberapa orang tua murid salah satunya ibu Irma membenarkan prihal tersebut. 

" Saya memang menelpon pak komite.. pak komite kami tidak ngin seragam anak kami  jadi gak beraturan karna beda tempat sering dan selisih warna, maka kami  serahkan sama Komite,"kata buk Irma

Begitu pun dengan pak Wisnu membenarkan prihalbyang sama,"saya serahkan kepada pak komite kami dak mau repot saya percayakan semua kepada komite ,"ujarnya saat di wawancarai

Kami juga mengkonfirmasi kepada Yolendri pun juga demikian menyerahkan persoalan baju seragam siswa kepada komite,"saya juga serahkan semua kepada komite, dan banyak orang tua murid  yang juga menyerahkan kepada  ketua komite dan saya tidak hapal namanya."tuturnya.

Bahkan awak media juga dikejutkan ada Kakek-kakek alumni  SMP N 4 Merangin yang sedang mengantar cucunya di SMP N 4 Merangin untuk bersekolah mengatakan bahwa sekolahan SMP N 4 Merangin adalah sekolah yang berprestasi dan unggu di segala bidang. 

" Saya alumni SMP N Merangin ini juga, dan mau mengantar cucu sekolah, sekolah ini sekolah yang berprestasi dan unggul dalam semua bidang, "ujarnya kepada awak media singkat (Ahmatulla). 
×
Berita Terbaru Update